Konsumsi Buah dan Sayuran Lebih Banyak Turunkan Risiko Penyakit Paru

Minggu, 19 Maret 2017 - 19:14 WIB
Konsumsi Buah dan Sayuran...
Konsumsi Buah dan Sayuran Lebih Banyak Turunkan Risiko Penyakit Paru
A A A
STOCKHOLM - Anda perokok atau mantan perokok yang khawatir dengan kesehatan paru-paru Anda? Sebuah kajian yang dilakukan di Swedia menyebutkan, makan lebih banyak buah dan sayuran akan membantu mengurangi risiko berkembangnya penyakit pernapasan obstruktif kronis (COPD) bagi Anda.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 40.000 pria. Di antara angka itu, para perokok aktif yang rata-rata setiap hari mengonsumsi lima atau lebih porsi buah dan sayuran memiliki kurang dari 40% risiko mengalami perkembangan COPD ketimbang perokok yang hanya mengonsumsi kurang dari atau dua porsi buah dan sayuran. Tiap porsi buah dan sayuran terkait 8% penurunan risiko.

Tim ini mengkaji data dari 44.335 pria Swedia yang berusia paruh baya dan lebih tua. Tidak satupun dari mereka yang masuk analisis ini telah didiagnosis COPD pada penaksiran pertama.

Pada awal kajian, partisipan menyelesaikan kuisioner yang berisi detil tentang bagaimana mereka makan jenis makanan berbeda, termasuk sayur dan buah, serta sejarah merokok mereka. Para periset mengikuti perkenbangan para pria ini dari 1998—2012 dan menggunakan pendaftaran pasien untuk mencari tahu apakah mereka didiagnosis menderita COPD selama periode kajian itu. Dari penelitian ini, hampir dua pertiga pria itu adalah perokok atau mantan perokok dan 1.918 didiagnosis menderita COPD pada 2012.

Para periset lalu membagi para peserta itu menjadi lima kelompok berdasarkan seberapa banyak porsi sayur dan buah yang mereka makan tiap hari. Yang paling atas adalah yang makan lebih dari lima porsi sehari dan yang terbawah adalah yang makan kurang dari dua porsi sehari.

Setelah membagi mereka lagi berdasarkan status merokok, periset menemukan risiko CPOD yang lebih rendah secara signifikan terkait konsumsi tinggi sayur dan buah di antara para perokok dan mantan perokok, tapi tidak di antara para nonperokok. Mantan perokok dengan konsumsi sayuran tinggi memiliki risiko 34% lebih rendah untuk mengalami COPD ketimbang mantan perokok dengan konsumsi sayur dan buah lebih rendah dan tiap porsi tambahan terkait penurunan 4% risiko COPD.

Ketika periset menganalisis jenis sayuran dan buah yang terkait risiko COPD lebih rendah, mereka menemukan asosiasi dengan apel, pir, sayuran daun hijau dan paprika. Tapi, mereka tidak menemukannya pada jenis buah beri, sitrus, tomat atau bawang.

“Semua perokok dan mantan perokok harus menyantap buah dan sayuran sebanyak mungkin. Tiap porsi tambahan buah dan sayuran menurunkan risiko berkembangnya COPD secara signifikan,” papar penulis utama kajian ini Joanna Kaluza dari Karolinska Institute di Stockholm, kepada Reuters.

Menurut Seif Shaheen, dosen epidemiologi pernpasan di Queen Mary University di London yang menulis editorial yang mendampingi kajian ini, kita bergantung pada antioksidan yang ditemukan di buah dan sayur untuk mempertahankan paru-paru kita melawan partikel berbahaya di dalam asap rokok dan polusi udara. Tapi, dia menekankan, diet itu tidak akan menyembuhkan semua efek samping merokok.

“Yang paling penting adalah kalian bisa mengurangi peluang kalian untuk mengalami COPD adalah dengan tidak merokok atau berhenti merokok. Makan lebih banyak sayur dan buah tampaknya memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dalam banyak cara dan bagi perokok yang tidak bisa berhenti merokok, ini mungkin membantu menurunkan risiko terkena COPD,” tutur Shaheen, yang tidak terlibat dalam kajian ini.

COPD adalah sejenis penyakit paru yang menyebabkan penderitnaya mengalami kesulitan bernapas dan bisa menyebabkan batuk atau mengi. Jenis paling umum COPD adalah emfisema dan bronkitis kronis dan sebagian besar terjadi pada perokok dan mantan perokok. Antioksidan yang ditemukan di buah dan sayuran bisa membantu melindungi paru dari kerusakan akibat rokok.

“Konsumsi buah dan sayur tidak hanya mengurangi risiko terkena penyakit paru kronis, tapi juga penyakit kardiovaskular, kanker, membantu menjaga berat badan ideal dan manfaat lain. Mungkin bagi semua orang memasukkan lebih banyak sayur dan buah dalam diet mereka,” ujar Kaluza.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)